Teknologi belum dapat mencegah badai seperti Haiyan, tapi beberapa alat berteknologi dapat meringankan penderitaan korban bencana.
Ada puluhan mekanisme kerja lampu ini, tetapi pada dasarnya sama: Setelah menyerap radiasi matahari pada siang hari, (biasanya LED) lampu dinyalakan pada malam hari untuk menerangi meja, dapur selama beberapa jam.
Beberapa lampu solar juga memiliki port USB untuk mengisi ulang ponsel.
Teknologi berikutnya, penyaring air. Manusia dapat hidup selama beberapa hari tanpa mengonsumsi makanan padat, namun minum air adalah kebutuhan harian. Di wilayah tanpa air bersih, penyaring air menjadi penting. Terdapat dua metode darurat yang umum digunakan untuk mengubah air tercemar menjadi air minum : perangkat penyaring air dan tablet pemurni air atau tetes.
Tablet dan tetes umumnya mengandung yodium, natrium dichloroisocyanurate (NaDCC) atau bahan pembasmi kuman lain.
Ada berbagai macam perangkat penyaring air, dari seukuran kulkas hingga seukuran pompa genggam.
Selanjutnya adalah radio; teknologi yang dapat membantu korban dan relawan pascatopan Haiyan.
Saat mendapatkan evakuasi, bantuan dan informasi dasar lainnya bisa rumit ketika tidak ada listrik.
Radio mungkin ada manfaatnya, kecuali baterainya habis, jadi yang bisa berguna adalah radio dengan teknologi panel surya dapat diandalkan.
Teknologi lainnya adalah oven surya. Oven surya telah terbukti bermanfaat bahkan dalam situasi tidak darurat di daerah di mana kayu bakar, bahan bakar minyak dan sumber energi lainnya yang sulit didapat.
Beberapa oven surya berfungsi lebih seperti kompor, dengan suhu mencapai 121 derajat Celsius.
Lainnya, seperti kompor parabola-cermin yang memfokuskan sinar matahari pada titik kecil, bisa merebus air dalam beberapa menit dan memanggang kue dalam waktu kurang dari setengah jam.
Oven surya juga dapat mensterilkan peralatan medis, air panas untuk mandi dan mengeringkan buah-buahan, sayuran dan daging.
Terakhir, tempat penampungan. Sejumlah penemu telah menemukan tempat penampungan darurat untuk daerah yang dilanda banjir.
Habitat for Humanity telah mengembangkan kotak penampungan darurat yang berisi alat-alat penting untuk memperbaiki dan membersihkan tempat penampungan - ember, sekop, obor, palu dan perlengkapan lainnya.
Organisasi ini berencana untuk mendistribusikan kit ini untuk 50.000 keluarga Filipina selama beberapa minggu ke depan.